Wonosobo Young Leaders Summit: The Real Inspiration

Wonosobo Young Leaders Summit: The Real Inspiration

poster utama resized

Wonosobo Young Leaders Summit merupakan acara puncak dari rangkaian kegiatan Wonosobo Muda Festival. Wonosobo Muda Festival atau WM Fest sendiri merupakan simbolisasi dan perayaan kontribusi Wonosobo Muda untuk kota Wonosobo. Harapannya WM Fest menjadi gerbang semangat kontribusi anak muda untuk kota Wonosobo. Setiap tahunnya Wonosobo Muda akan merefleksikan kontribusi yang sudah dilakukan dan ingin dilakukan bagi masyarakat Wonosobo. Rangkaian kegiatan WM Fest meliputi Student Development Program Batch 1 dan Wonosobo Young Leaders Summit. Wonosobo Young Leaders Summit (WYLS) dirancang sebagai wadah bagi anak-anak muda calon pemimpin Wonosobo untuk saling berbagi inspirasi, bertemu, membangun komunikasi dan potensi kontribusi yang lebih besar bagi kota Wonosobo. WYLS diharapkan  dapat menjadi cikal bakal event anak muda bertemakan kepemimpinan terbesar di Wonosobo. Harapannya WLYS dapat terus berkembang dan menyebarkan dampak positifnya di masa depan. Tahun ini WYLS berfokus kepada 3 tema utama: Pendidikan, Jurnalistik, Lingkungan. Kegiatan WYLS meliputi empat kegiatan. Pertama, Leadership keynote speech oleh Maizidah Salas yang merupakan aktivis sosial dan pemberdayaan perempuan. Kedua, Workshop dan Diskusi Paralel dengan tiga tema yaitu: Pendidikan, Fotografi dan Lingkungan. Ketiga, Persembahan dan Graduation Day Student Development Program Batch 1. Terakhir, Social Side Event yaitu Donor Darah yang bersama dengan PMI Wonosobo. Kegiatan Workshop dan Diskusi Paralel dibagi kedalam tiga ruangan sesuai dengan tiga tema.

  1. Ruang Pendidikan “Education for All”

Sesi para pembicara akan ini memberikan gambaran pendidikan di pelosok-pelosok wilayah Wonosobo, serta menginspirasi anak-anak muda Wonosobo untuk meraih pendidikan setinggi-tingginya. Ruang ini akan diisi oleh pembicara yang menginspirasi diantaranya Nur Saudah Arifa (Danur) dari Wonosobo Mengajar, Lintang Esti merupakan pemerhati pendidikan, Iponk Alphablopo merupakan aktivis pendidikan dan Keluarga Harapan, Fahmi Kurniawan alumnus Kedokteran UI dan Ketua Paguyuban Mahasiswa Wonsobo.

  1. Ruang Lingkungan “Responsibility for Environment”

Di ruang Lingkungan, para pemimpin muda akan belajar melakukan kegiatan yang bermanfaat bagi lingkungan lewat hal-hal yang sederhana. Para peserta akan diajarkan memanfaatkan dan mengolah limbah rumah tangga menjadi barang yang layak pakai sehingga dapat mengurangi dampak pemanasan gobal. Kegiatan ini dikemas dalam Workshop dan Short Course. Workshop diisi oleh Kartini Sapta Widjijarti dan Muhammad Asfian dari Zero Waste Community. Di Short Course peserta diajak untuk melakukan pengolahan limbah organik menjadi pot organik oleh Pemateri Pramuka SMA 1 Mojotengah.

  1. Ruangan Fotografi “Capturing for Inspiring

Dunia fotografi dan media sosial saat ini sudah semakin maju. Semua orang dapat dengan mudahnya mengambil gambar dan membagikannya lewat media sosial. Agus Nonot yang merupakan street photographer akan mengajak peserta untuk belajar mendalami fotografi dan potensi di dalamnya yang mampu menginpirasi orang lain. “Jika tindakan anda menginspirasi orang lain untuk bermimpi lebih besar, belajar lebih giat, berbuat lebih banyak, dan menjadi lebih, maka anda adalah seorang pemimpin” ~Presiden John Quincy Adams~. Hei calon pemimpin muda, mari saling berbagi inspirasi dan bergabung bersama kami. Kapan? Minggu, 29 Januari 2017 pukul 08.00 – 15.00 di Pendopo Utama Bupati Wonosobo.  See you !!! Informasi lebih lanjut: Instagram       : @wonosobomuda Twitter           : @wonosobomuda Facebook       : Wonosobo Muda

Kopdar Akbar 2.0 Wonosobo Muda

Kopdar Akbar 2.0 Wonosobo Muda

Minggu, 7 Februari 2016 menjadi hari yang bermakna bagi sebagian besar anggota Wonosobo Muda. Ada apa ya?
Pagi itu, langit Wonosobo masih mendung, dan akhirnya hujan. Namun akhirnya, cuaca mendukung terlaksananya rencana kami untuk melangsungkan aksi di Sunday Morning. Sekitar jam 7.30 hujan reda, hamdallah, kami tersenyum gembira, lega. Begitu juga dengan pedagang yang nampaknya juga khawatir tentang nasib dagangan mereka di Minggu pagi itu, langsung bergegas menjual barang dagangan nya. Continue reading

Kilas Balik “Cerita Dua Cita-Cita”

Kilas Balik “Cerita Dua Cita-Cita”

kilasPada 7 September 2015 lalu, bertempat di gedung Sasana Adipura, dilaksanakan acara Cerita Dua Cita-cita yang merupakan salah satu rangkaian acara Pameran Buku Gramedia yang diselenggarakan pada pukul 14.00 sampai 16.00. Tim Wonosobo Muda mendapatkan sebuah kesempatan untuk menjadi penyaji dalam acara tersebut dengan mengangkat tema Kiprah Anak Muda dalam Berkarya dan Meraih Cita-Cita. Berikut ulasannya:

Adalah mas Geni Isno Murti dan mas Kristian Satrio Arwanto (Templek) yang menjadi narasumber, serta , mas Affix Mareta bertindak sebagai moderator yang membawakan jalannya acara Cerita Dua Cita-cita pada kesempatan tersebut. Saat ini, mas Geni sedang menempuh pendidikan S2 di Jerman tepatnya di Offenburg University of Applied Science pada jurusan telco and media engineering. Sementara itu, mas Templek sedang sibuk dengan kegiatan promosi single terbarunya bersama Rigby Band sebagai basist.

Perjalanan Mas Geni untuk mengenyam pendidikan pasca sarjana-nya saat ini diakuinya berawal dari “keisengannya” mengirimkan aplikasi beasiswa Kementrian Pendidikan saat ia masih berada di salah satu site Adaro Energy di Kalimantan. Lamaran yang awalnya sekedar iseng tersebut ternyata diterima, sehingga kini dia dapat mengenyam pendidikan di bidang yang ia inginkan tesebut.

Lain halnya dengan mas Geni, impian mas Templek dan Rigby Band untuk masuk ke dapur rekaman diawali dengan mengirimkan video klip, yang membawa mereka lolos seleksi dan berhak mengikuti audisi final di Hard Rock Café Bali. Meskipun tidak memenangkan kejuaraan tersebut, sekembalinya dari Bali, ternyata Rigby Band  mendapatkan telepon berupa penawaran kontak di salah satu mayor label di Indonesia, hingga saat ini mereka telah merilis dan tengah mempromosikan single-nya yang berjudul Tuhan Jangan Lama-Lama.

Ketika ditanya apa yang mereka lakukan selama SMA sehingga saat ini bisa membawa mereka sukses berkarya di bidang masing-masing, kompak, keduanya memberikan banyak bermain sebagai jawabannya. Meskipun banyak bermain, mas Geni mengaku tetap bertanggung jawab dengan pendidikannya sehingga keduanya dapat berjalan seimbang. Sementara itu, mas Templek merasa bahwa awal karirnya di bidang musik diawali semasa SMA, ketika dia dipercaya oleh guru seni musiknya untuk merawat ruang bermain musik di SMA, yang membuatnya mengenal berbagai alat musik yang saat ini menjadi sahabatnya dalam berkarya.

Memiliki kesempatan untuk mengenyam pendidikan di luar Wonosobo membuat keduanya sering terjun dalam berbagai aktivitas yang mengenalkan mereka pada teman-teman baru dari berbagai daerah. Dari sinilah, mas Templek mengembangkan band-nya saat ini. Sementara bagi mas Geni, belajar bersosialisasi, demo dan lainnya membuat mentalnya lebih kuat dibandingkan sebelumnya.

Mas Geni dan mas Templek juga sama-sama mengamini bahwa dalam perjalanan mereka di bidangnya masing-masing banyak hal yang telah mereka lalui, baik yang memberikan pengalaman yang enak maupun tidak enak untuk diingat, meskipun demikian, mereka setuju bahwa pengalaman, akan menjadi guru terbaik bagi kita untuk mencapai cita-cita masing-masing. Selamat bermimpi, dan bercita-cita, sahabat muda Wonosobo :) Kilas Balik "Cerita Dua Cita-Cita" simple smile

#MozBelajar Wonosobo Muda

#MozBelajar Wonosobo Muda

Sabtu, 5 September 2015 lalu, salah satu anggota Wonosobo Muda, Ahmad Munif mengadakan acara pelatihan Web Maker untuk siswa SMK dan umum. Acara tersebut diselenggarakan dua kali, yaitu di SMK 1 Wonosobo dengan peserta siswa SMK, dan di Perpusda Wonosobo dengan peserta umum.
Acara dimulai jam 14:00 WIB dan dimulai oleh sambutan dari Afix Mareta, Wakil Koordinator Wonosobo Muda. Setelah dilakukan pembahasan tentang Wonosobo Muda kepada peserta, kini giliran Munif menjelaskan tentang #MozBelajar yang berisi materi Webmaker. Continue reading

Ramadhan Berbagi edisi #BerbagiDiPasar

Ramadhan Berbagi edisi #BerbagiDiPasar

Beberapa waktu lalu, seperti kita tahu, pasar Wonosobo mengalami kebakaran. Padahal banyak yang mencari penghasilan di sana, termasuk bapak tukang pikul dan ibu tukang gendong. Dan sekarang kondisi pasar masih belum kondusif.

Di bulan Ramadhan ini, kami tergerak untuk sedikit membantu bapak tukang pikul dan ibu tukang gendong, dengan berbagi 100 paket sembako untuk keperluan lebaran.

Continue reading

Netizen Journalistic Festival Wonosobo 2015

Wonosobo menyimpan potensi yang sangat besar. Kekayaan alam yang menakjubkan, keanekaragaman seni dan budaya, warisan kuliner yang khas, serta keberagaman yang harmonis. Juga dikenal sebagai Poros Dunia, serta Negeri Atas Awan yang eksotis tiada duanya. Dengan berbekal kreatifitas dan kecanggihan media, beberapa komunitas yaitu: Wonosobo Zone, Wonosobo MudaMbakYu Blogger, dan Go Lokal  – berinisifatif menggarap sebuah perhelatan akbar melalui karya jurnalistik, yaitu: “Netizen Journalistic Festival Wonosobo
Logo Official: Netizen Journalistic Festival

Continue reading